The Ministry of Agriculture through Agriculture Quarantine Agency (Barantan) noted a significant increase in exports of agricultural commodities through Entikong Agriculture Quarantine.
IQFAST 2017 quarantine automation system data shows 333 exports of agricultural commodities for 16 kind of commodities. In 2018 there were 495 export data covering eight types of commodities, while January-May 2019 were 900 with a total of 65 types of commodities.
“Types of agricultural commodities which can be accepted by Malaysia has increased eight times since government policy by the President in 2017, which made the state border a window and economic center.” said Head of the Agriculture Quarantine Agency, Ali Jamil in Entikong, Sanggau, Wednesday ( 5/15).
According to Entikong Head of Agriculture Quarantine, the border region has the potential for large and distinctive agricultural products. Of the three cross-border posts in its working areas, Entikong, Aruk, and Badau, there are five leading commodities that have been transported since the beginning of 2019. CPO is 69.24 tons worth Rp. 490.47 billion, 86 tons of pepper worth Rp. 2.75 billion, 226 tons of langsat valued at 2,709 billion, 240 kg swallow bird’s nest worth Rp. 1.68 billion, 86 tons of round coconut worth Rp. 879.9 million
General Consul of the Republic of Indonesia for Kuching, Yonny Tri Prayitno appreciated the Agro Gemilang Program which was being promoted by Barantan. He hopes that this effort will continue to be guarded while continuing to make breakthroughs and innovations with both the government to government approach and between business people.
Language : Bahasa Indonesia
Entikong – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat peningkatan signifikan ekspor komoditas pertanian melalui Karantina Pertanian Entikong.
Data sistem otomasi perkarantinaan IQFAST 2017 menunjukkan sertifikasi eksportasi komoditas pertanian sebanyak 333 untuk 16 jeni komoditas. Lalu pada 2018 ada 495 data ekspor meliputi delapan jenis komoditi, sedangkan Januari-Mei 2019 sebanyak 900 dengan jumlah komoditi 65 jenis.
“Meningkat delapan kali lipat jenis komoditas pertanian kita yang dapat diterima negara tetangga Malaysia semenjak kebijakan pemerintah oleh Presiden di tahun 2017 menjadikan perbatasan negara sebagai etalase sekaligus pusat ekonomi, alhamdulilah,” Ujar Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil di Entikong, Sanggau, Rabu (15/5).
Menurut Kepala Karantina Pertanian Entikong, wilayah perbatasan memiliki potensi produk pertanian yang besar dan khas. Dari tiga pos lintas batas negara di wilayah kerjanya yakni Entikong, Aruk, dan Badau tercatat ada lima komoditas unggulan yang telah dilalulintaskan sejak awal 2019. Masing-masing CPO 69,24 ton senilai Rp. 490,47 milliar ,Lada biji 86 ton senilai Rp. 2,75 miliar, buah langsat 226 ton senilai 2,709 millar, sarang burung walet 240 kg senilai Rp. 1,68 miliar , kelapa bulat 86 ton senilai Rp. 879,9 juta.
Konjen Republik Indonesia untuk Kuching, Yonny Tri Prayitno mengapresiasi program Agro Gemilang yang tengah digalakkan Barantan. Ia berharap upaya ini terus dikawal sambil terus lakukan terobosan dan inovasi baik dengan pendekatan government to government maupun antar-pelaku bisnis.
Sumber : katadata.co.id