The service of loading and unloading flows (throughput) of containers in the Tanjung Priok Port area is targeted to increase to 8 million TEUs this year, after last year it reached 7.5 million TEUs. This was conveyed by the Minister of Transportation, Budi Karya Sumadi, when observing the Koja container terminal in the Tanjung Priok Port Area. Increased loading and unloading flows are accompanied by efforts to reduce logistics costs.
“Hopefully next year, from 7.5 million to 8 million and will continue to rise. Surely we must reduce the costs,” Budi said as quoted from a written statement, Monday (7/10)
According to Budi, this increase in throughput can still be continued to reach 10-12 million TEUs per year.
“If you want to increase it to 10-12 million, you can still have capacity, there is no need to enlarge the port. What needs to be done is to consort the ports in Surabaya, Makasssar, Palembang to this region (Tanjung Priok), so that big ships come here more frequent, “explained the Minister of Transportation.
Increased loading and unloading flows will be supported by optimal services on weekends so that they don’t only pile up on Thursday and Friday. With quarantine and customs service operations more than once a week, congestion in loading and unloading is reduced.
“So far, the items are relatively not optimal on Saturday Sunday. Therefore, I ask the team to work on Saturday Sunday. Thanks to all quarantine and customs people who come to work at weekend so that there is an increase,” concluded the Minister.
2019 Pelayanan Petikemas Akan Meningkat Sampai 8 Juta Teus
Pelayanan arus bongkar muat (throughput) peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok ditargetkan meningkat menjadi 8 juta TEUs pada tahun ini, setelah tahun lalu sudah mencapai 7,5 juta TEUs. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika meninjau Terminal peti kemas Koja di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Peningkatan arus bongkar muat diiringi dengan upata menekan biaya logistik.
“Harapannya tahun depan dari 7,5 juta jadi 8 juta dan terus naik. Tentunya kita harus menekan biaya-biaya,” ujar Budi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (7/10)
Menurut Budi, peningkatan throughput ini masih dapat terus di upayakan hingga mencapai 10-12 juta TEUs per tahun.
“Kalau mau dinaikkan jadi 10-12 juta masih bisa, masih ada kapasitas tak perlu memperbesar pelabuhan. Hal yang perlu dilakukan mengkonsolisasikan pelabuhan-pelabuhan di Surabaya, Makasssar, Palembang ke wilayah ini (Tanjung Priok), sehingga kapal-kapal besar datang ke sini frekuensinya lebih banyak,” jelas Menhub.
Peningkatan arus bongkar muat akan didukung dengan layanan yang optimal pada akhir pekan agar tidak hanya menumpuk di hari Kamis dan Jumat. Dengan operasional layanan karantina dan bea cukai yang lebih dari satu kali dalam sepekan, kemacetan dalam arus bongkar pun muat menjadi berkurang.
“Selama ini barang-barang itu relatif tidak maksimal di Sabtu Minggu. Maka itu, saya minta ke tim untuk aktifkan Sabtu Minggu, kita mesti masuk. Terima kasih pihak karantina dan bea cukai datang semua sehingga jadi ada suatu kenaikan,” pungkas Menhub.
Sumber : Departemen Perhubungan Laut